Selasa, 11 Januari 2011

UAS IAD

2010


PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

Samsul Ramli
(1209204113)
PBI C/II




Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Uijan Akhir Semester (UAS) pada mata kuliah “Ilmu Alamiah Dasar”
[ILMU ALAMIAH DASAR]
Dosen : Drs. Ara Hidayat M.Pd















FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2010



1. Jelaskan secara Komprehensif, mengapa ilmu kealaman menjadi sangat penting bagi guru khususnya dalam mengajarkan yang berkaitan dengan fenomena keseharian yang berlaku di masyarakat. Dan bagaimana pendapat saudara sehubungan dengan nasihat Einstein: “Science without religion is lame, and religion without science is blind”.

Ilmu kealaman sangat penting bagi guru dalam mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan fenomena keseharian yang berlaku dalam masyarakat karena ilmu kealaman dapat membantu memiliki cakrawala pandang yang lebih luas dalam bidang ilmu pengetahuan. Ilmu kealaman juga dapat membantu mengembangkan kepribadian sehingga menjadi cukup peka, cepat tanggap, dan dapat mengambil tindakan yang tepat dan bertanggung jawab terhadap berbagai masalah di sekitarnya.
Bahkan Einstein mengatakan “Science without religion is lame, and religion without science is blind”. Yang dalam bahasa Indonesia berati: “ilmu pengetahuan tanpa agama, akan pincang sedangkan ilmu agama tanpa ilmu pengetahuan adalah buta. Maksudnya adalah bahwa antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan tak bisa dipisahkan satu sama lain. Stiap orang tidak bisa hanya mempelajari salah satunya, tetapi harus menyeimbangkan keduanya agar tercipta manusia yang sesungguhnya.

2. Apakah yang membedakan antara: Sains, Science, Natural Science, Social Science dan jelaskan pula definisi science brikut: “Science is systematized knowledge derived from observation, study and experimentation carried or order to determine the nature of principles of what being studied”
Science (pengetahuan) adalah apa yang diketahuai oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Sedangkan sains (ilmu) adalah Science (pengetahuan) yang telah disusun secara sisitematis. Science (Pengetahun tersebut harus di kandung terlebih dahulu oleh filsapat lalu dilahirkan, dan dibesarkan oleh matematika, logika, bahasa, statistika, dan metode ilmiah. Setiap sains (ilmu) adalah Science (pengetahuan) tetapi tidak setiap Science (pengetahuan) adalah sains (ilmu)
Sains berasal dari bahasa Latin yang berarti “pengetahuan” dalam arti luasnya yaitu setiap pengetahuan dasar-sistematis atau praktek preskriptif yang mampu menghasilkan prediksi yang terbukti kebenarannya. Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary, sains adalah “pengetahuan yang dicapai melalui studi atau latihan,” atau “pengetahuan yang meliputi kebenaran umum operasi hukum umum, dsb. Secara sederhana sains dapat berarti sebagai tubuh pengetahuan (body of knowledge) yang muncul dari pengelompokkan secara sistematis dari berbagai penemuan ilmiah sejak jaman dahulu, atau biasa disebut sains sebagai produk. Sains juga bisa berarti suatu metoda khusus untuk memecahkan masalah, atau biasa disebut sains sebagai proses. Selain itu sains juga bisa berarti suatu penemuan baru atau hal baru yang dapat digunakan setelah kita menyelesaikan permasalahan teknisnya, yang tidak lain biasa disebut sebagai teknologi.
Sedangkan science pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama dengan sains, science merupakan bahasa inggris yang berarti pengetahuan berasal dari bahasa latin scientia yang berarti pengetahuan. Kemudian kata science di adopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi sains. Ada pula yang mengartikan science “Science is systematized knowledge derived from observation, study and experimentation carried or order to determine the nature of principles of what being studied” yang dalam bahasa Indonesia science adalah pengetahuan sistematis yang berasal dari pengamatan, studi, dan percobaan dilakukan untuk menentukan sifat atau prinsip-prinsip dari apa yang dipelajari”.
Natural science merupakan sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya, dan mampu menjadi milik umum. Definisi lain mengatakan bahwa natura science adalah kumpulan pengetahuan yang benar yang mempunyai obyek dan tujuan, disusun secara sistematik, berkembang dengan metode ilmiah, serta berlaku universal dan dapat diuji kebenarannya.
Sedangkan social science adalah studi tentang orang yang hidup bersama dalam kelompok, keluarga, dan adat istiadat mereka dan lain-lain. Di dalam social science juga terdapat beberapa bidang studi, seperti ekonomi, ilmu politik, atau antropologi, yang berhubungan dengan struktur masyarakat dan kegiatan para anggotanya
Jadi, perbedaan antara natural science dan social science adalah hasil dari produck yang dihasilkan masing- masing jika natural lebih akan hasil produk sedangkan social itu lebih pada teori dan sikap yang dihasilkan.

3. Kelebihan dan kekurangan Ilmu Alamiah ditentukan oleh metode ilmiah, maka pemecahan masalah yang tidak menerapkan metode ilmiah, hasilnya menjadi tidak ilmiah, jelaskan kritik dan pendapat saudara atas pernyataan tersebut.

4. Prinsip-prinsip apa yang dikembangkan Nikolas Kopernikus, sehingga berhasil mengubah pandangan geosentris ke heliosentris yang telah lama diyakini kebenarannya tentang susunan tata surya.
Para ilmuwan percaya bahwa bumi itu tetap di pusat alam semesta dan dikelilingi oleh beberapa konsentris berputar seperti bola yang merupakan planet, matahari dan bulan. Tetapi sistem ini membuat para ilmuwan bingung, yaitu tentang pertanyaan Kenapa Mars, Jupiter, dan Saturnus sering muncul bergerak melintasi langit dalam satu arah dan kemudian seperi berhenti lalu pergi ke arah yang berlawanan? Untuk menjelaskan fenomena ini, Ptolemeus mengusulkan bahwa planet-planet, matahari, dan bulan bergerak di lingkaran kecil saat bepergian, dan lebih besar orbitnya di sekitar Bumi saat menetap. Lingkaran kecil ini disebut epicycles , tapi banyak ilmuwan tidak melihat ini sebagai jawabannya.
Teori Copernicus menjelaskan bahwa bumi berputar pada porosnya setiap hari dan mengitari Matahari setahun sekali. Teori heliosentris mempertahankan banyak karakteristik dari pendahulunya, yaitu konsep bidang planet, lingkup terluar yang berisi bintang-bintang. Copernicus mengetahui bahwa penjelasannya itu tidak sepenuhnya benar. Ia menyadari bahwa rotasi bumi dalam orbitnya akan menyebabkan reposisi terus-menerus dari bintang-bintang di langit. Kemudian memutuskannya dengan mengajukan jarak antara Bumi dan lingkup luar yang berisi bintang-bintang hampir tidak terdeteksi. Namun, dalam teori heliosentris lingkup terluar yang berisi bintang-bintang itu tetap. Sistem heliosentris tidak menyelesaikan masalah dengan teori pendahulunya. Gerakan tahunan bintang-bintang dan matahari, gerakan Mars, Jupiter dan Saturnus, serta kenyataan bahwa merkurius dan Venus tidak pernah bepergian lebih dari jarak tertentu. Copernicus mengatur kembali planet sesuai dengan waktu yang dibutuhkan bagi planet tersebut untuk berputar mengelilingi pusat alam semesta (dekat Matahari).
Adapun prinsif pokok ajaran kopernikus antara lain adalah:
a) Matahari adalah pusat dari sistem solar. Di dalam system itu bumi adalah salah satu planet diantara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
b) Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
c) Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan malam serta pandangan gerakan bintang-bintang.
5. Apakah yang dimaksud dengan:
a. Teori pasang surut
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jefferys pada tahun 1917. Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit. Teori ini menyatakan bahwa sejak awal memang sudah ada dua matahari, gaya gravitasi salah satu matahari mengakibatkan materi matahari yang lain sedikit-demi sedikit meninggalkan permukaannya, selanjutnya terbentuklah planet-planet.
b. Teori bintang kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis ini menyatakan bahwa pada awalnya tata surya berupa dua bintang yang berukuran hampir sama dan letaknya berdekatan. Dari kedua bintang tersebut, dengan salah satunya belum stabil. Pada bintang yang tidak stabil ini suatu saat terjadi reaksi yang sangat cepat sehingga menghasilkan energi berupa panas, dan akhirnya bintang tersebut meledak menjadi serpihan-serpihan kecil. Serpihan-serpihan tersebut terperangkap oleh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai bergerak mengelilinginya. Karena adanya gaya gravitasi serpihan yang letaknya berdekatan bergabung sedikit demi sedikit dan akhirnya membentuk planet, dan terbentuklah susunan tata surya.
c. Teori Nebular
Hipotesis nebula yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.
d. Teori Big Bang
Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus-menerus.
e. Teori Creatio Continua
Teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90% materi alam semesta adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.
6. Jelaskan pemahaman saudara tentang:
a. Gerhana matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
b. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali
c. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Gempa bumi juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
d. Tsunami
Istilah tsunami berasal dari Jepang, yang berarti "pelabuhan" (Tsu) dan "gelombang" (Nami). tsunami adalah serangkaian gelombang air yang disebabkan oleh perpindahan dari suatu volume besar dari tubuh air seperti laut atau danau besar Tsunami kadang-kadang disebut sebagai gelombang pasang surut yang jauh lebih besar dan berlangsung selama jangka waktu lebih lama, memberikan kesan air pasang sangat tinggi.
7. Jelaskan pemahaman saudara tentang:
a. Teori asal usul kehidupan
1) Hidup berasal dari Tuhan (Teori kreasi khas)
Menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (Ghaib) pada saat yang istimewa.
2) Teori Cozmozoa
Arrhenius (191I) menyatakan bahwa kehidupan pertama dimulai dari spora-spora kehidupan yang bersarna-sama dengan partikel debu alam disebarkan dari satu tempat ke tempat lain, di bawah pengaruh sinar matahari. Tetapi teori ini tidak memperhitungkan adanya temperatur yang begitu dingin dan juga sangat panas dan sinar - sinar yang mematikan yang terdapat di angkasa luar, seperti sinar kosmis, sinar ultra violet dan sinar infra merah.
3) Teori Pfugler
4) Teori Moore
5) Teori Allen
6) Generatio Spontanea
Disebut juga teori Abiogenesis pelopornya seorang ahli filsafat zaman Yunani Kuno Aristoteles (384-322 SM) yang berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja pendapat ini masih terus bertahan sampai abad kc 17-18 Anthony van Leenwenhoek (abad ke 18) berhasil membuat mikroskop dan melihat jasad renik di dalam air bekas rendaman jerami penemuan Leeuwenhoek memperkuat teori generatio spontanea teori terbukti makhluk hidup berasal dari benda mati.
Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan apabila menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur. Menurut pengzanut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja atau secara spontan.
Nedham, ilmuwan Inggris pada tahun (1700). Nedham, melakukan penelitian dengan merebus kaldu dalam wadah selama beberapa menit lalu menutup dengan tutup botol dari gabus. Setelah beberapa hari ternyata tumbuh bakteri dalam kaldu tersebut. Oleh karena itu Nedham menyatakan bahwa bakteri berasal dari kaldu.
7) Omne Vivum Ex Ovo (setiap makkhluk hidup berasal dari telur)
Fancesco Redi (1626-1697) seorang fisikawan Italia pada tahun (1668) melakukan serangkaian penelitian menggunakan daging segar. Redi memperhatikan bahwa ulat akan menjadi lalat dan lalat selalu terdapat tidak jauh dari sisa-sisa daging. pada penelitiannya Redi menggunakan 2 kerat daging segar yang diletakkan dalam 2 wadah. Wadah yang satu ditutupi kain yang tembus udara dan yang satu tidak ditutupi. Setelah beberapa hari, pada daging yang tidak tertutup mulailah keluar belatung-belatung, sementara itu pada daging yang tertutup tidak tumbuh belatung. Tujuan penelitian Redi adalah untuk menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup perlu asal-usul dari mana dia berasal.
8) Omne Ovo Ex Vivo (setiap telur berasal dari makhluk hidup)
Pada tahun 7765, seorang biologiwan Italia yang bernama Lazzaro Spallaizani (1729-1799) melakukan percobaan yang berlawanan dengan teori Nedham. Spallanzani menyatakan bahwa Nedham tidak merebus tabung cukup lama sampai semua organism terbunuh dan Nedham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat sekali sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh.
Berdasarkan hasil percobaannya tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba darimudara ke dalam air kaldu tersebut.
9) Omne Vivum Ex Vivo (setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya)
Seorang biologiwan bernama Louis Pasteur (1822-1895) pada tahun 1864 melakukan percobaan menggunakan tabung berleher angsa. Pasteur sendiri meyakini bahwa sebuah sel pasti berasal dari sel lainnya. Dalam percobaannya menggunakan tabung berleher angsa, pasteur merebus kaldu hingga mendidih kemudian mendiamkannya. Pada prinsipnya udara mampu masuk ke dalam tabung, namun partikel debu akan menempel pada lengkungan leher tabung. Setelah sekian lama, ternyata tidak ada bakteri yang tumbuh. Namun setelah Pasteur mematahkan tabung leher angsa tersebut air kaldu di dalam tabung itu kemudian ditumbuhi oleh mikroba. Hal ini membuktikan bahwa kehidupan.juga berasal dari kehidupan. Berdasarkan hasil-hasil percobaan ilmuwan di atas maka muncullah teori biogenesis atau mahkluk hidup berasal dari mahkluk hidup.
10) Teori Urey
Harold Urey (1893) adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Dia menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup
11) Teori Oparin–Haldane.
Alexander Oparin adalah Ilmuwan Rusia. Didalam bukunya yang berjudul The Origin of Life (Asal Usul Kehidupan). Oparin menyatakan bahwa pada suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air, CO2, CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena adanya energi radiasi benda-benda angkasa yang amat kuat, seperti sinar Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa sederhana tersebut membentuk senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses reaksi tersebut berlangsung dilautan.
Senyawa kompleks yang mula-mula terbentuk diperkirakan senyawa aseperti Alkohol (H2H5OH), dan senyawa asam amino yang paling sederhana. Selama berjuta-juta tahun, senyawa sederhana tersebut bereaksi membenrtk senyawa yang lebih kompleks, Gliserin, Asam organik, Purin dan Pirimidin. Senyawa kompleks tersebut merupakan bahan pembentuk sel.
Senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah dilautan maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang berlimpah, misalnya sinar Ultraviolet, dalam jangka waktu yang amat panjang memungkinkan lautan menjadi timbunan senyawa organik yang merupakan sop purba atau Sop Primordial.
Senyawa kompleks yang tertimbun membentuk sop purba di lautan tersebut selanjutnya berkembang sehingga memiliki kemampuan dan sifat sebagai berikut :
a) Memiliki sejenis membran yang mampu memisahkan ikatan-ikatan kompleks yang terbentuk dengan molekul-molekul organik yang terdapat disekelilingnya;
b) memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengeluarkan molekil-molekul dari dan ke sekelilingnya;
c) memiliki kemampuan untuk memanfaatkan molekul-molekul yang diserap sesuai denagn pola-pola ikatan didalamnya;
d) mempunyai kemampuan untuk memisahkan bagian-bagian dari ikatan-ikatannya. Kemampuan semacam ini oleh para ahli dianggap sebagai kemampuan untuk berkembang biak yang pertama kali.
Senyawa kompleks dengan sifat-sifat tersebut diduga sebagai kehidupan yang pertamakali terbentuk. Jadi senyawa kompleks yang merupakan perkembangan dari sop purba tersebut telah memiliki sifat-sifat hidup seperti nutrisi, ekskresi, mampu mengadan metabolisme, dan mempunayi kemampuan memperbanyak diri atau reproduksi.
Protein sebagai senyawa yang bersifat Zwittwer Ion, dapat membentuk kompleks koloid hidrofil (menyerap air), sehingga molekul protein tersebut dibungkus oleh molekul air. Gumpalan senyawa kompleks tersebut dapat lepas dari cairan dimana dia berada dan membentuk emulsi. Penggabunagan struktur emulsi ini akan menghasilkan koloid yang terpiah dari fase cair dan membentuk timbuna gumpalan atau Koaservat.
Timbunan Koaservat yang kaya berbagai kompleks organik tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran substansi dengan lingkungannya. Di samping itu secara selektif gumpalan Koaservat tersebut memusatkan senyawa-senyawa lain kedalamnya terutama Kristaloid. Komposisi gumpalan koloid tersebut bergantung kepada komposisi mediumnay. Denagndemikian, perbedaan komposisi medium akan menyebabkan timbulnya variasi pada komposisi sop purba. Variasi komposisi sop purba diberbagai areal akan mengarah kepada terbentuknya komposisi kimia Koaservat yang merupakan penyedia bahan mentah untuk proses biokimia.
Tahap selanjutnya substansi didalam Koaservat membentuk enzim. Di sekeliling perbatasan antara Koaservat dengan lingkungannya terjadi penjajaran molekul-molekul Lipida dan protein sehingga terbentuklah selaput sel primitif. Terbentuknya selaput sel primitif ini memungkinkan memberikan stabilitas pada koaservat. Dengan demikian, kerjasama antara molekul-molekul yang telah ada sebelumnya yang dapat mereplikasi diri kedalam koaservat dan penagturan kembali Koaservat yang terbungkus lipida amat mungkin akan mnghasilkan sel primitif.
Kemampuan koaservat untuk menyerap zat-zat dari medium memungkinkan bertambah besarnya ukuran koaservat. Kemungkinan selanjutnya memungkinkan terbentuknya organisme Heterotropik yang mampu mereplikasi diri dan mendapatkan bahan makanan dari sop Primordial yang kaya akan zat-zat organik.
12) Eksperimen Stanley Miller
Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan. Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey.
Kedalam alat yang diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air. Alat tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat bercampur didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar, Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun.
Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organic sederhana, seperti asam amino, adenine, dan gula sederhana seperti ribose. Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bial dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga cpenelitian lain, dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida.
Nukleotida adalah suatu senyawa penyusun utama ADN (Asam Deoksiribose Nukleat) dan ARN (Asam Ribose Nukleat), yaitu senaywa khas dalam inti sel yang mengendalikan aktivitas sel dan pewarisan sifat.
Eksperimen Miller dapat memberiakn petunjuk bahwa satuan- satuan kompleks didalam sistem kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat, Asam Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat terbentuk dalam kondisi abiotik. Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan secara luas. Namun, hingga kini masalah utama tentang asal-usul kehidupan tetap merupakan rahasia alam yang belum terjawab. Hasil yang mereka buktikan barulah mengetahui terbentuknya senyawa organik secara bertahap, yakni dimulai dari bereaksinya gas-gas diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar. Selanjutnay semua senyawa tersebut bereaksi membentuk senyawa yang lebih kompleks dan terkurung dilautan. Akhirnay membentuk senyawa yang merupakan komponen sel.
13) Teori Evolusi Kimia, (kehidupan muncul berdasarkan hukum Fisika Kimia).
Para pakar biologi, astronomi, dan geologi sepakat, bahwa planet bumi ini terbentuk kira-kira antara 4,5-5 miliar tahun yang lalu. Keadaan pada saat awal terbentuknya sangat berbeda denagn keadaan pada saat ini. Pada saat itu suhu planet bumi diperkirakan 4.000-8.000oC. pada saat mulai mendingin, senyawa karbon beserta abeberapa unsur logam mengembun membentuk inti bumi, sedangkan permukaannya tetap gersang, tandus, dan tidak datar. Karena adanya kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang masih lunak tersebut bergerak dan berkerut terus menerus. Ketika mendingin, kulit bumi tampak melipat-lipat dan pecah.
Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda denagn kondisi saat ini. Gas-gas ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Helium (He), dan Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi bumi tidak mampu manahannya. Dia atmosfer juga terbentuk senaywa-senyawa sederhana yang mengandung unsure-unsur tersebut, seperti uap air (H2O), Amonia (NH3), Metan (CH4), dan Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap berbentuk uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketuika suhu atmosfer turun sekitar 100oC terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini pasti bumi saat itu belum dihuni kehidupan. Namun, kondisi semacam itu memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia, karena teredianya zat (materi) dan energi yang berlimpah.
14) Teori Keadaan Mantap, menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal usul.

b. Konsef pengelolaan ramah lingkungan
1) SOURCE REDUCTION (Reduksi pada Sumbernya), meliputi:
- Modifikasi proses operasional
- Redesign to product
- Materials substitution
- Peningkatan kemurnian bahan
- Good housekeeping
- Perubahan praktek manajemen
- Meningkatkan efisiensi dan perubahan peralatan dan teknologi
- Pelaksanaan daur ulang
2) WASTE MINIMATION (Minimisasi Limbah);
- Teknik reduksi limbah pada sumbernya
- Daur ulang untuk mereduksi baik volume maupun toksisitas limbah
- Pengembangan proses produksi yg lebih efisien
3) CLEANER PRODUCTION AND TECHNOLOGY (Produksi Bersih dan Teknologi Bersih);
- Pencegahan menyeluruh dari manajemen lingkungan secara terus menerus
- Konsep daur hidup suatu produk untuk mereduksi resiko resiko terhadap manusia dan lingkungan
- Dimulai sejak perencanaan produk sampai akhir masa pakai produk
4) TOTAL QUALITY ENVIRONMENTAL MANAGEMENT-TQEM (Pengelolaan kualitas lingkungan menyeluruh);
- TQEM berkembang dari kesadaran dimana terdapat hubungan timbal balik antara manajemen lingkungan dengan manajemen mutu
- Suatu pendekatan untuk meningkatkan kualitas lingkungan proses dan produk secara terus menerus melalui partisipasi semua tingkat dan fungsi organisas
5) CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT –CQI (Peningkatan Kualitas secara terus menerus);
- Total quality dimulai dengan kesadaran abhwa kita tidak akan pernah sebaik yg kita harapkan
- Perlu peningkatan terus menerus berdasarkan data dan pengukuran untuk kepuasan pelanggan
6) End of Pipe Treatment
Dalam pendekatan ini, pengelolaan lingkungan mengandalkan teknologi untuk mengolah limbah yang terbentuk. Pendekatan yang diterapkan adalah ‘menunggu’ limbah terbentuk, dan dilakukan upaya-upaya untuk mengolah limbah tersebut agar dampak terhadap lingkungan dapat dikurangi. Pendekatan ini yang melahirkan teknologi-teknologi pengolah air limbah (waste water treatment) dan juga teknologi pemusnah sampah (sanitary landfill, incinerator, open dumping, dll).
7) Minimasi Limbah
Pendekatan baru yang mengedepankan pengurangan limbah di sumbernya, pertama kali diperkenalkan oleh United States – Environmental Protection Agency (US-EPA) pada tahun 1988. Dalam konsep ini pendekatan pencegahan limbah serta teknik-nya dijabarkan sebagai pengurangan pada proses, pengurangan sumber daya dengan tujuan pengurangan limbah dengan mengubah input bahan baku, teknologi, praktik pengoperasian dan perubahan produk (PPBN, 2005).
Minimasi limbah di laboratorium sangat disarankan oleh EPA. Laboratorium dapat mereduksi limbah yang dihasilkan dengan mengganti bahan berbahaya dengan bahan-bahan tradisional. Meminimasi limbah dapat didukung juga oleh teknologi dan teknik baru (contoh : microscale testing dan microwave digestion).
Daur ulang di luar proses dengan pemakaian kembali secara langsung setelah pemulihan juga dianggap sebagai salah satu teknik minimasi limbah, tetapi teknik ini memiliki prioritas lebih rendah dibandingkan dengan pencegahan pada proses atau minimasi limbah.
Saat ini terminologi minimasi limbah dan pencegahan pencemaran seringkali digunakan bergantian. Pencegahan pencemaran berarti mengolah limbah dengan menguranginya pada sumber. Minimasi limbah merupakan terminologi yang lebih luas, melibatkan daur ulang dan juga peralatan lain untuk mengurangi limbah yang ditimbulkan.
Melalui pendekatan ini, lahir pula konsep produksi bersih. Produksi bersih didefinisikan sebagai strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu, dan terus menerus pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumber sehingga dapat meminimasi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan (PPBN, 2005).
c. Teori Evolusi dan Hereditas Mendel
1) Teori Evolusi
a) Lamarck (evolusi disebabkan karena adanya adaptasi).
Evolusi organik terjadi karena perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pengaruh lingkungannya dapat diturunkan.Organ yang mengalami perubahan karena terus menerus dipakai akan berkembang makin sempurna dan organ yang tidak diperlukan lagi lama kelamaan perkembangannya menurun dan akhirnya rudiment atau atrofi.
Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara menggunakan organ tubunya, kemudian sifat atau fungsi organ tersebut diwariskan pada keturunannya. Berdasarkan teori ini, menurut lamarck nenek moyang menjangan tidak bertanduk. Namun, dikarenakan sering mengadu kepala maka tanduk tumbuh dikepala menjangan.
b) Darwin (evolusi disebabkan oleh seleksi alam)
Charles Robert Darwin (1809-1882) ilmuwan Inggris yang menemukan hasil penelitian di pulau galapagos untuk menunjang teori evolusi. Charles Darwin disebut sebgai bapak evolusi karena memiliki data yang lebih lengkap untuk menguatkan teori evolusi.Charles Darwin mengeluarkan dua buah buku yakni :
a. On the origin of species by means of natural selections-1859
b. The descent of man-1857
Dua inti pokok dari teori darwin :
1). Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup yang berasal dari masa lampau.
2). Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural selections)
Pengertian dan arti definisi seleksi alam adalah seleksi yang terjadi pada individu-individu yang hidup di alam, sehingga individu yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut akan terus hidup dan beranak pinak, sedangkan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan alam lingkungan sekitarnya akan musnah dan hilang dimakan waktu.
Spesies yang ada sekarang adalah keturunan dari spesies-spesies sebelumnya.Seleksi alam sangat menentukan berlangsungnya mekanisme evolusi.Seleksi alam merupakan gagasan murni dari Darwin. Sementara teori pertama di atas telah ada sejak jama Yunani kuno, hanya saja Darwin menjelaskannya secara lebih tajam dan detil.
c) Weismann (evolusi adalah masalah genetika. Jadi, evolusi adalah seleksi alam terhadap faktor genetika)
Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Wweismann membuktikan teorinya dengan menggunakan tikus. Weismann mengawinkan dua ekor tikus yang masing-masing ekornya telah dipotong. Kemudian, anak-anak tikus yang sudah dewasa tersebut dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya tetap anak-anak tikus yang berekor. Weismann melakukan percobaan ini hingga 21 generasi tikus dan hasilnya tetap sama
d) De Vries (evolusi disebabkan karena mutasi gen)
Hugo de Vries pada awal 1900-an yang memberikan dorongan terhadap pemahaman bagaimana variasi terjadi pada sifat tumbuhan dan hewan. Seleksi alam menggunakan variasi tersebut untuk membentuk keanekaragaman sifat-sifat adaptasi yang terpantau pada organisme hidup. Walaupun Hugo de Vries dan genetikawan pada awalnya sangat kritis terhadap teori evolusi, penemuan kembali genetika dan riset selanjutnya pada akhirnya memberikan dasar yang kuat terhadap evolusi, bahkan lebih meyakinkan daripada ketika teori ini pertama kali diajukan.[26]
2) Hereditas mendel
Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial. Hereditas berarati penurunan sifat-sifat genetik dari orang tua ke anak. Ilmu yang mempelajari tentang hereditas disebut genetika.Mendel adalah tokoh genetika yang diakui sebagai penemu hukum-hukum hereditas atau pewarisan sifat. Nama lengkap mendel adalah Gregor Johann Mendel (1822-1884). Ia mengembangkan konsep sistim hereditas dari suatu ekprimen,
 bahwa material heriditas berasal dari kedua induknya (Maternal-Paternal) dalam bentuk unit terpisah
 dimana akan berekspresi dalam anakan pada generasi berikutnya.
 Dari hasil penemuan tentang konsep hereditas ini mendel disebut sebagai peletak pertama konsep genetika
 Informasi untuk semua sifat (Warna) adalah faktor tertentu yang diwariskan oleh (Gen)
 Gen berada dalam bentuk berpasangan yang disebut alel.
 Pada organisme diploid, alel dominan suatu gen mungkin menutupi ekspresi alel resesif
d. Dampak IPTEK di bidang informatika
a) Penyediaan Pangan
Perkembangan IPTEK dalam bidang pangan dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan pengairan. Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal, misalkan saja penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama ternyata dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia.
b) Penyediaan Sandang
• Pada awalnya bahan sandang dihasilkan dari serat alam seperti kapas, sutra, woll dan lain-lain
• Perkembangan teknologi matrial polimer menghasilkan berbagai serat sintetis sebagai bahan sandang seperti rayon, polyester, nilon, dakron, tetoron dan sebagainya
• Kulit sintetik juga dapat dibuat dari polimer termoplastik sebagai bahan sepatu, tas dan lain-lain
• Teknologi pewarnaan juga berkembang seperti penggunaan zat azo dan sebagainya.
c) Penyediaan Papan
• Teknologi papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang perencanaan seperti city planning, kota satelit, kawasan pemukiman dan sebagainya yang berkaitan dengan perkembangan penduduk
• Awalnya bahan pokok untuk papan adalah kayu selanjutnya dikembangkan teknologi matrial untuk mengatasi kekurangan kayu
• Untuk mengatasi kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi gedung bertingkat, pembentukan pulau-pulau baru, bahkan tidak menutup kemungkinan pemukiman ruang angkasa.
d) Peningkatan Kesehatan
• Perkembangan Imu Kedeokteran seperti : ilmu badah dan lain-lain
• Penemuan alat-alat kedokteran seperti : stetoskup, USG, dan lain-lain
• Penemuan obat-obatan seperti anti biotik, vaksin dan lain-lain
• Penemuan radio aktif untuk mendeteksi penyakit secara tepat seperti tumor dan lain-lain
• Penelitian tentang kuman-kuman penyakit dan lain-lain.
e) Penyediaan Energi
• Kebutuhan akan energy
• Sumber-sumber energy
• Sumber energi konvensional tak dapat diperbaharui
• Sumber energi pengganti yang tak habis pakai
• Konversi energi dari satu bentuk kebentuk yang lain.
8. Jelaskan pendapat dan kritik saudara tentang esensi teori dan atau konsef yang meliputi proses, aplikasi, dan kesimpulan dari diskusi kelompok yang anda lakukan, dengan contoh konkret berikut upaya ap yang harus dilakukan untuk mengendalikannya.

Di dalam diskusi kelompok yang telah saya lakukan dengan tema manusia dan lingkungannya, masih terdapat banyak kekurangan baik dalam hal esensi isi teori maupun dalam konsep, di dalam diskusi kelompok kami tidak di bahas dengan jelas mengenai proses, aplikasi, dan bahkan kesimpulannya pun kurang jelas. Hal ini disebabkan karena kurangnya komunikasi antara anggota kelompok sehingga Nampak dengan jelas kekurangsiapan kelompok kami.

Contohnya di dalam forum Tanya jawab antara pemateri dan penyanggah sempat terjadi penyimpangan dari pokok pembahasan. Dan solusi untuk memperbaikinya adalah perlunya persiapan yang lebih matang sebelum diadakannya diskusi tersebut, selain itu kita juga harus bersikap lebih dewasa dalam forum debat ataupun Tanya jawab.
Adapun mengenai esensi isi teori dan atau konsef yang meliputi proses bahwa manusia menuru biologi adalah Kerajaan: Animalia = > Filum: Chordata => Kelas: Mamalia => Ordo: Primate => Famili: Hominidae => Upafamili: Homininae => Bangsa: Hominini => Genus: Homo =>Spesies: H. sapiens.
Dalam aplikasinya manusia yang mempunyai potensi berfikir lebih baik di bandig organisme lain cenderung untuk senantiasa memanfaatkan apa yang ada dalam lingkungannya. Walaupun dalam pelaksanaanya manusia dalam memanfaatkan lingkungannya cenderung berlebihan.
Jadi kesimpulannya manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan ,perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positis maupun negatif.
Untuk mengantisipasi pemanfaatan yang berlebihan seiring dengan terus berkembangnya populasi manusia adalah dengan menanamkan kesadaran pada setiap individu untuk tidak berlebihan dalam pemanfaatan lingkungannya, demi kelestarian alam lingkungan kita






DAFTAR REFERENSI

Ahmadi, Drs. H.A., Supatmo, Ir. A, Ilmu Alamiah Dasar, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1991
Abdullah Aly, Drs., Eny Rahma, Ir., Ilmu Alamiah Dasar, PT Bumi Aksara, Jakarta, 1991.
Kastama, Emo A., Ilmu Alamiah Dasar, Lembaga Penerbit Fak Ekonomi, UI, Jakarta, 1983
Maskoeri Yasin, Drs., Ilmu Alamiah Dasar, PT Bina Ilmu, Surabaya, 1985
Darmojo, Hendro. Ilmu Alamiah Dasar, Universitas Terbuka Depdikbud, Jakarta, 1984
Margono, Drs. Dkk., Ilmu Alamiah Dasar, UNS, Solo, 1987.
http://uswadi.blogspot.com/2009/04/aksiologi-nilai-kegunaan-ilmu.html
http://sains4kidz.wordpress.com/2009/07/19/definisi-sains/
http://dkib.ui.ac.id/index.php/inkubator-industri/definisi-science
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_Pengetahuan_Alam
http://www.yourdictionary.com/social-science
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://library.thinkquest.org/28327/main/exploration/people/copernicus.html
http://kikidengok.wordpress.com/2009/02/12/teori-terbentuknya-tata-surya/
http://boyank46.wordpress.com/teori-big-bang/
http://geografi.sekolahvirtual.or.id/index.php/Alam_Semesta
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana_matahari
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana_bulan
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
httpw://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami
http://www.crayonpedia.org/mw/Teori_Asal_-_Usul_Kehidupan_12.2
http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/02/asal-usul-kehidupanteori-generatio-spontaneateori-evolusi-biokimia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Darwin
http://wapedia.mobi/id/Hereditas?t=3.
http://massofa.wordpress.com/2008/01/18/keanekaragaman-makhluk-hidup-dan-persebarannya/
http://wapedia.mobi/id/Evolusi
http://www.forumsains.com/biologi-smu/teori-evolusi-dan-asal-usul-manusia/?wap2
http://safelindo.blogspot.com/2008/12/konsep-pengelolaan-lingkungan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar